
Kampanye "Indonesia Untuk Palestina" menargetkan bantuan mencapai Rp 3,2 triliun atau USD 200 juta yang akan dimanfaatkan untuk kebutuhan darurat logistik dan rekonstruksi infrastruktur di Palestina.
Dinamika konflik Palestina-Israel terus berlanjut, usai gencatan senjata disepakati, kini Palestina bersiap untuk membangun kembali wilayahnya.
Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri meresmikan gerakan penggalangan dana bertajuk "Indonesia Untuk Palestina: Solidaritas, Aksi Nyata, dan Harapan Baru". Kampanye yang diinisiasi kemlu tersebut berkolaborasi dengan berbagai lembaga, meliputi Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), Majelis Ulama Indonesia (MUI), serta berbagai organisasi non-pemerintah (NGO).
Penggalangan dana untuk Palestina tersebut ditargetkan akan mencapai Rp 3,2 triliun atau USD 200 juta.
Anis Matta, wakil menteri luar negeri menyampaikan bahwa kemlu akan memfasilitasi gerakan ini, mendorong, memotivasi, menggalang, dan menggunakan semua jalur diplomasi dan politik untuk memudahkan proses penyaluran bantuan masyarakat Indonesia ke Palestina.
Nantinya, dana yang terkumpul akan digunakan untuk bantuan kemanusiaan seperti logistik yang mencakup kebutuhan darurat hingga ekonstruksi Palestina seperti pembangunan infrastruktur yang hancur akibat konflik.
Anis Matta menambahkan bahwa kampanye penggalanagan dana ini bukan sekadar aksi filantropi, melainkan juga bagian dari diplomasi kemanusiaan Indonesia. Anis menegaskan bahwa dukungan kepada Palestina adalah amanat konstitusi, kewajiban moral, dan bentuk solidaritas global.
“Ini bukan hanya amanat konstitusi dan kewajiban agama, tapi juga darurat kemanusiaan,” pungkas Anis Matta.
Sumber: berbagai berita
Comentarios