“All Eyes on Rafah” Yang Menyadarkan!
Pada minggu malam (26/05), tempat pengungsian di Tel Al-Sultan, wilayah Rafah bagian timur, Gaza selatan terkena serangan hebat dari Israel. Serangan dadakan yang membabi buta ini menyebabkan banyaknya warga sipil yang menjadi korban. Jumlah korban meninggal kebanyakan berjenis kelamin perempuan, anak-anak, dan lanjut usia. Sedangkan Benjamin Netanyahu, Perdana Menteri Israel, mengatakan bahwa serangan ini adalah ‘kecelakaan tragis’ karena tujuan mereka adalah memberikan serangan di lingkungan Hamas. Dari kejadian ini, muncullah unggahan di media sosial tentang “All Eyes on Rafah”. Maksud dari unggahan ini adalah untuk membuat masyarakat sadar atas situasi yang sedang terjadi di Rafah. Gerakan ini ramai di media sosial dan dianggap sebagai people power. People power adalah kekuatan atau tekanan yang ditunjukkan oleh sebagian besar publik tanpa kekerasan.
Bagaimana Respon Indonesia?
Pada hari Rabu (05/06). Retno Marsudi, Menteri Luar Negeri (Menlu), mengikuti rapat Bersama Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang dilaksanakan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta. Retno mengatakan bahwa keadaan di Palestina sekarang semakin memburuk atas tindakan yang dilakukan oleh penjajah Israel. Sejak tanggal 7 Oktober 2023, jutaan warga Gaza Utara sampai Gaza Selatan di Palestina diusir oleh tentara Israel. Selain itu, banyak rumah sakit di Palestina yang dihancurkan. Rumah sakit yang masih berdiri kokoh juga mengalami pelayanan yang sangat minim karena banyaknya pasien yang terus berdatangan setiap hari nya. Mahkamah Internasional juga sudah memberi peringatan kepada Israel untuk menghentikan penyerangan terhadap Palestina.
Turun Ke Jalan! Seruan “Aksi Bela Palestina” Digalakkan
Pada hari Sabtu (01/06) pukul 06.47 WIB, adanya seruan aksi bela Palestina yang dilakukan oleh koalisi Indonesia Bela Baitul Maqdis di depan Kedutaan besar Amerika Serikat (Kedubes AS), Jakarta Pusat. Sekumpulan orang ini menyuarakan isi hati mereka tentang kejadian serangan di Rafah. Mereka ada yang membawa poster tentang dukungan untuk Palestina yang bertuliskan “All Eyes on Rafah”, “Semilyar untuk Zionis Israel! Laknat”, mengibarkan bendera Palestina, memakai syal bertema Palestina, dan membawa kipas bertuliskan “Free Palestine”. Aksi ini dapat menimbulkan komentar positif dan negatif dari masyarakat. Positifnya dapat memberikan pandangan kepada masyarakat sekitar tentang apa yang terjadi di Rafah dan dukungan secara tidak langsung kepada saudara di Palestina. Negatifnya dapat membuat beberapa masyarakat sekitar terganggu dengan kericuhan aksi tersebut di jalanan.
Lalu, Bagaimana Dengan Kita?
Dilihat dari serangan Israel yang bertubi-tubi terhadap Palestina, Masyarakat dunia mulai melakukan aksi boikot terhadap beberapa produk yang mendukung negara Israel. Majelis Ulama Indonesia (MUI) juga menyuarakan aksi tersebut supaya dapat melemahkan perekonomian negara Israel. Yayasan Konsumen Muslim Indonesia (YKMI) menjelaskan dua situs terpercaya yang berisi daftar-daftar produk yang harus di boikot, dua situs itu adalah bdnaash.com dan boycott.thewitness.news. Beberapa produk yang harus di boikot oleh masyarakat diantaranya Mcdonalds, Burger King, Starbucks, Coca-Cola, Vaseline, Nivea, Bath & Body Works, Chanel, Disney, dan masih banyak lagi. Selain melakukan boikot, masyarakat dunia juga bisa memberikan bantuan dana sosial, bisa berupa uang, makanan, dan pakaian. Yang tidak kalah penting adalah selalu mengirim doa kepada warga Palestina.
Jangan Ragu, BOIKOT!
Dari kejadian serangan Israel di wilayah Rafah, dapat ditarik beberapa kesimpulan. Kita, perlu melakukan aksi boikot terhadap beberapa produk yang mendukung negara bendera heksagram biru. Karena ternyata dari aksi tersebut, perusahaan-perusahaan banyak yang bangkrut dan perekonomian mereka menurun drastis. Hal itu bisa menyebabkan berkurangnya peralatan senjata Israel. Masih banyak produk lokal yang bisa digunakan dengan baik oleh masyarakat dunia. Selain itu, dari aksi boikot beberapa produk makanan cepat saji, secara tidak sengaja masyarakat melakukan “diet” dan akan memilih makanan yang lebih sehat. Masyarakat dunia diharapkan bijak dalam memilih produk yang akan digunakan.
Referensi:
Fachri, Fadhila. (2024, June 03). Maksud All Eyes on Rafah yang Masih Ramai Sampai Sekarang. Detik.com. Retrieved June 05, 2024 from https://inet.detik.com/cyberlife/d-7371793/maksud-all-eyes-on-rafah-yang-masih-ramai-sampai-sekarang
Dirgantara, Adhyasta & Rastika, Icha. (2024, June 05). Menlu: Situasi di Palestina Semakin Buruk, “All Eyes on Palestine, Gaza, Rafah”. Kompas.com. Retrieved June 05, 2024 from https://nasional.kompas.com/read/2024/06/05/15422491/menlu-situasi-di-palestina-semakin-buruk-all-eyes-on-palestine-gaza-rafah
Budi, Mulia. (2024, June 01). Aksi Bela Palestina All Eyes on Rafah Kembali Digelar di Kedubes AS. Detik.com. Retrieved June 05, 2024 from https://news.detik.com/berita/d-7368364/aksi-bela-palestina-all-eyes-on-rafah-kembali-digelar-di-kedubes-as
Kompas.com. (2024, March 30). Menilik Dua Situs yang Jadi Rujukan dalam Aksi Boikot Produk Terafiliasi Israel. Retrieved June 06, 2024 from https://www.kompas.com/cekfakta/read/2024/03/30/151500582/menilik-dua-situs-yang-jadi-rujukan-dalam-aksi-boikot-produk?page=all#
Aulia, Luki. (2024, May 28). Serangan Brutal Israel Terus Berulang di Rafah, Dunia Hanya Bisa Mengecam. Kompas.id. Retrieved June 06, 2024 from https://www.kompas.id/baca/internasional/2024/05/28/serangan-brutal-israel-terus-berulang-di-rafah-dunia-hanya-bisa-mengecam
Comentários