Mundurnya Eylon Levy Sebagai Juru Bicara Netanyahu
Minggu, 31 Maret lalu, juru bicara Netanyahu, yang merujuk kepada Eylon Levy, mengundurkan diri usai kritikannya yang memicu perselisihan dengan Menteri Luar Negeri Inggris, David Cameron. Pengunduran diri Levy terjadi di tengah tekanan internasional yang meningkat terhadap Israel karena agresi brutalnya ke Jalur Gaza Palestina selama hampir enam bulan. Selain tekanan eksternal, demonstrasi yang menentang pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu juga semakin meningkat.
Keputusannya untuk mengundurkan diri dari posisinya sebagai juru bicara Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, terjadi tepat tiga minggu setelah dirinya diskors. Levy mengumumkan keputusannya melalui akun X miliknya dengan mengubah biodata akunnya menjadi “Mantan Juru Bicara Pemerintah Israel dan Penasihat Media Internasional untuk Presiden Israel”. Hal ini menunjukkan keputusannya untuk mengambil jalan baru dalam karirnya.
Bagaimana Awal Mula Levy Diskors?
Bermula dari Kementerian Luar Negeri Inggris yang mengeluarkan keluhan atas tweet Levy yang menanggapi pernyataan Cameron tentang bantuan kemanusiaan ke Gaza. Pada awalnya, Cameron menuliskan cuitannya di X terkait Gaza pada 8 Maret 2024. Levy kemudian merespons cuitan Cameron yang mendesak Israel untuk memungkinkan lebih banyak truk bantuan masuk ke Gaza sebagai cara tercepat untuk memberikan bantuan kepada mereka yang membutuhan. Dalam respons tersebut, Levy menyatakan bahwa tidak ada batasan pada masuknya makanan, air, obat, atau peralatan perlindungan ke Gaza didukung dengan fakta bahwa lintasan tersebut memiliki kapasitas berlebih. Kemudian Levy ingin membuktikan bahwa tidak ada pembatasan dengan meminta pihaknya untuk mengirimkan 100 truk per harinya ke Karem Shalom—sebuah lintasan yang dikendalikan oleh Israel. Levy tidak mengira bahwa caranya menanggapi cuitan Cameron itulah yang membuatnya diskors. Pasalnya, respon tersebut hanya bentuk dukungannya kepada Pemerintahan Israel.
Dampak Mundurnya Jubir Netanyahu Terhadap Kondisi Politik di Israel
Mundurnya Eylon Levy sebagai juru bicara Netanyahu membuktikan adanya tanda ketidakstabilan politik di Israel. Pengunduran dirinya meningkatkan keragaman politik di Israel, mengingat Levy terkenal memiliki pengaruh besar dalam politik Israel. Dapat dilihat dari kontribusi Levy yang telah memainkan peran penting dalam menyampaikan informasi kepada publik dan internasional demi menyelamatkan citra Israel setelah konfliknya dengan Hamas pada tahun 2023 lalu. Tidak cukup disitu, Levy yang sebelumnya menjabat sebagai penasihat media internasional untuk Presiden Isaac Herzog pernah menjadi trending internasional saat mewakili pemerintah Israel dalam sebuah wawancara dengan Sky News. Dilihat dari kontribusi Levy selama ini, keputusannya untuk mundur sebagai juru bicara dapat menjadi pemicu ketidakstabilan dalam komunikasi dan hubungan Israel dengan negara-negara lain.
Tanda Ketidakstabilan Politik di Israel
Konflik dengan Pemerintah: Levy pernah terlibat konflik dengan pemerintahannya, yaitu dengan Sara Netanyahu, istri Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. Sara Netanyahu pernah mencoba melengserkannya karena dia terlibat dalam banyak demonstrasi yang berkaitan dengan perubahan kontroversial yang dilakukan pemerintah Netanyahu terhadap judikatur negara.
Insiden Diplomatik: Baru-baru ini Levy terlibat dalam insiden diplomatik setelah berdebat di media sosial dengan Menteri Luar Negeri Inggris, David Cameron. Levy, mengkritik kebijakan Inggris tentang pengiriman bantuan ke Gaza. Hal ini menyebabkan respons dari Cameron yang menanyakan apakah Levy mewakili posisi resmi Israel. Insiden ini mempengaruhi hubungan Internasional Israel dan menambah ketidakstabilan politik di Israel.
Respons Masyarakat Israel
Kritikan terhadap Menteri Luar Negeri Inggris, David Cameron, menimbulkan pendapat yang berbeda di kalangan masyarakat Israel. Beberapa melihatnya sebagai pendapat yang tepat terhadap kebijakan Inggris yang dianggap tidak mendukung atau memahami situasi Israel. Sementara itu, ada juga yang melihatnya sebagai tindakan yang tidak perlu dilakukan karena berpotensi merusak hubungan internasional Israel.
Solusi untuk Mengatasi Ketidakstabilan Politik
Pengembalian Levy ke Posisi Sebelumnya: Menjadikan kembali Eylon Levy sebagai juru bicara pemerintah Israel merupakan salah satu langkah yang dapat dilakukan untuk mengurangi ketidakstabilan politik. Levy telah menunjukkan kemampuannya untuk menjaga reputasi Israel di tingkat internasional dan selalu menanggapi kritik dengan cara yang profesional. Menjadikannya sebagai juru bicara kembali akan menurunkan ketegangan dan meningkatkan hubungan internasional Israel.
Pengurangan Konflik Internal: Mengurangi konflik internal dalam pemerintahan, seperti yang terjadi antara Levy dan Sara Netanyahu.
Pembinaan Komunikasi yang Efektif: Melakukan peningkatan kualitas komunikasi dan profesionalisme dalam menggunakan platform media.
Referensi:
Jubir Netanyahu Mundur Usai Diskors Gegara Kritik Menlu Inggris. (2024, April 1). CNN Indonesia. Retrieved April 4, 2024 from: https://www.cnnindonesia.com/internasional/20240401124417-120-1081247/jubir-netanyahu-mundur-usai-diskors-gegara-kritik-menlu-inggris
Kritik Menlu Inggris di Medsos Jubir Netanyahu Pilih Mundur Usai Diskors. (2024, April 1). Tribun News. Retrieved April 4, 2024 from: https://www.tribunnews.com/internasional/2024/04/01/kritik-menlu-inggris-di-medsos-jubir-netanyahu-pilih-mundur-usai-diskors?page=2
David Cameron Accuses Israel of Blocking key aid crossing in Gaza. (2024, March 21). The Guardian. Retrieved April 4, 2024 from: https://www.theguardian.com/politics/2024/mar/21/david-cameron-accuses-israel-of-blocking-key-aid-crossing-in-gaza
Sera Netanyahu tried to oust Israel’s Eylon Levy from spokesperson role-report. (2024, January 21). The Jerusalem Post. Retrieved April 4, 2024 from: https://www.jpost.com/breaking-news/article-783112
Comments