top of page
Anin

Guru Perlu Diselamatkan: Dilema Guru Masa Kini, Mendisiplinkan Berujung Bui



Viral Guru Dipenjarakan


Kasus guru yang dilaporkan orang tua siswa tak sekali terjadi. Kembali marak diperbincangkan di media sosial, kali ini menimpa Supriyani, guru honorer yang dilaporkan atas dugaan penganiayaan terhadap seorang murid di SDN 4 Baito . Selain itu, ada Pak Zaharman yang diketapel orang tua siswa yang tak terima anaknya ditegur karena merokok di sekolah.


Rentan Dilaporkan, Guru Enggan Mendisiplinkan


Buntut dari merebaknya kasus pelaporan ini, mengakibatkan para guru enggan menegur siswanya lagi. Sebab, para guru takut jika nantinya justru dilaporkan orang tua siswa ke polisi. Hal ini sangat disayangkan karena banyak beredar guru seakan abai dengan berbagai kenakalan yang dilakukan siswa di sekolah. Merespon fenomena ini, netizen beramai-ramai membuat parodi berupa sindiran kepada orang tua yang murka anaknya didisiplinkan.


Guru Perlu Perlindungan


Guru rawan dikriminalisasi orang tua siswa, sebab guru bertanggung jawab penuh terhadap semua hal yang menimpa siswa selama di sekolah. Namun, perbedaan pemahaman dapat berakibat pelaporan. Guru merasa telah bertindak sesuai kewenangan. Di sisi lain, siswa beranggapan tindakan tersebut merupakan kekerasan.


Maka, guru berhak mendapatkan perlindungan hukum. Bukan hanya berdasarkan laporan sepihak yang berpotensi menyudutkan guru sebagai pihak yang lemah. Guru diharapkan memiliki kesempatan yang berimbang untuk membela diri di depan pengadilan.


Bagaimana Seharusnya?


Albert Aries, pakar hukum pidana dari Universitas Trisakti, menyarankan agar aparat penegak hukum tidak lagi menggunakan instrumen hukum pidana terhadap guru yang dilaporkan atas tuduhan tak berdasar. Proses hukum bagi guru yang menerapkan tindakan disiplin kepada siswa sebaiknya berfokus pada pendekatan keadilan restoratif, yakni mengutamakan penyelesaian di luar jalur pengadilan daripada sekadar pemberian hukuman.


Dilema Guru dan Nasib Pendidikan Indonesia


Kondisi pendidikan saat ini sangat memprihatinkan. Guru-guru sebagai pembimbing yang seharusnya membentuk kepribadian dan karakter siswa kini takut menjalankan perannya, sebab sibuk melindungi diri dari risiko pidana dan amukan orang tua. Akibatnya, peran guru hanya sebagai pendidik dan sekolah menjadi sekadar tempat menuntut ilmu tanpa adanya nilai moral yang ditegakkan. Jika dibiarkan, pembentukan karakter dan kedisiplinan di sekolah perlahan akan hilang, menyebabkan generasi mendatang tumbuh tanpa arahan.


Tak Ada Tindakan Tegas, Siswa Tak Tahu Batas


Pelaporan guru oleh orang tua dapat berbuntut panjang. Guru akan ragu bertindak tegas begitu menemukan perilaku negatif siswanya. Yang terjadi, siswa akan sulit memahami etika dan batasan sosial. Tidak hanya itu, juga akan terbentuk kepribadian yang dengan mudah menormalisasi tindakan pelanggaran, sebab tak pernah diajarkan cara membedakan baik dan buruk.


 

Referensi:



1 view0 comments

Comments


Submit Tulisanmu

Kirimkan tulisan Anda dan jadilah bagian dari komunitas kami yang berkontribusi dalam berbagai topik menarik yang kami sajikan kepada pembaca setia kami.

bottom of page