Indonesia Gagas Al-Qur'an Bahasa Isyarat Pertama di Dunia, OKI Berikan Pengakuan dan Apresiasi

"Proyek" mushaf Al-Qur'an bahasa isyarat telah dimulai sejak tahun 2021 dan pada tahun 2023 secara resmi diluncurkan dan dicetak oleh Indonesia, sekaligus menjadi yang pertama didunia.

Organisasi Kerjasama Islam (OKI) memberikan pengakuan serta apresiasi kepada Indonesia atas gagasan mushaf Al-Qur'an berbahasa isyarat yang diperuntukkan bagi penyandang tuna rungu (difabel rungu/disabilitas Tuli/tidak dapat mendengar).

Saat ini, Al-Qur'an Bahasa Isyarat terus dikembangkan baik dari isi hingga pengajarannya oleh Kementerian Agama (Kemenag) Indonesia.

Pernyataan pengakuan dan apresiasi tersebut disampaikan pada Sidang Ke-50 Dewan Menteri Luar Negeri OKI di Yaounde, Kamerun, pada Agustus 2024 melalui dua resolusi yang disahkan.

Resolusi pertama, yakni Resolusi OKI No. 4/50 C tentang Isu Sosial Keluarga, Pemuda, dan Olahraga, disebutkan bahwa OKI “menyambut publikasi Al Quran Bahasa Isyarat yang diterbitkan Pemerintah Indonesia tahun 2023”.

Selanjutnya, dalam resolusi kedua, yakni Resolusi OKI nomor 7/50-S&T tentang Aktivitas Universitas OKI yang tertulis dalam pernyataan dukungan terhadap “kolaborasi Universitas Islam Teknologi (IUT) dan pemerintah Indonesia dalam menyelenggarakan sebuah seminar daring mengenai Al Quran Bahasa Isyarat pada 24 Maret 2024”.

Pada tahun 2023, Al Quran bahasa isyarat yang digagas oleh Kementerian Agama (Kemenag) RI resmi dicetak untuk pertama kalinya. Lajnah Pentasihan Mushaf Al Quran (LPMQ) Balitbang Diklat Kemenag RI merupakan badan yang memproduksi dan bertanggung jawab pada mushaf Al-Qur'an tersebut sekaligus menjadi yang pertama didunia.

Pada tahun 2021, proses penyusunan mushaf Al-Quran bahasa isyarat dimulai dan diawali dengan penyusunan panduan membaca Al Quran bahasa isyarat. Barulah pada 2022, Juz 'Amma bahasa isyarat diluncurkan, kemudian dilanjutkan dengan penyusunan seluruh 30 juz Al Quran dalam bahasa isyarat.

Sumber: antaranews.com