Indonesia Tambah Catatan Dunia, UNESCO Tetapkan 5 Warisan Baru Indonesia Dalam Kategori Warisan Dokumenter
- Pengamat Negeri
- Apr 20
- 1 min read

Lima warisan dokumenter baru tersebut yakni:
• Arsip Tari Jawa: Seni Tari Mangkunegara 1861-1944
• Surat dan Arsip Kartini 1879–1904
• Naskah Sang Hyang Siksa Kandang Karesian (SSKK) naskah Sunda abad ke-16
• Karya-karya Hamzah Fansuri abad ke-16
• Arsip Pembentukan ASEAN 1967-1976.
5 warisan dokumenter Indonesia telah disahkan oleh UNESCO atau Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa. Kelima warisan baru tersebut berada diantara 74 warisan dokumenter dunia lainnya yang termasuk dalam Memory of the World Register.
UNESCO mengungkapkan bahwa warisan dokumenter baru tersebut berasal dari 72 negara dan 4 organisasi internasional. Revolusi ilmiah, kontribusi perempuan dalam sejarah, dan tonggak penting dalam multilateralisme merupakan tema-tema pilihan yang menjadi penilaian warisan dokumemter baru tersebut.
Dalam daftar tersebut tercantum dalam kategori koleksi dokumenter seperti buku, manuskrip, peta, foto, rekaman suara maupun video, yang menjadi saksi atas warisan kemanusiaan.
Indonesia sendiri berhasil memasukkan lima warisan dokumenter baru yakni terdiri dari berbagai peninggalan sejarah dan kebudayaan.
Pertama, arsip Tari Jawa: Seni Tari Mangkunegaran, 1861–1944. Arsip tersebut mendokumentasikan koreografi, notasi musik, dan pertunjukan tari tradisional Mangkunegara.
Kedua, Surat dan Arsip Kartini: Perjuangan untuk Kesetaraan Gender yang diajukan oleh Indonesia dan Belanda. Berisi tentang surat-surat dan pemikiran RA. Kartini (1879–1904).
Ketiga, Naskah Sang Hyang Siksa Kandang Karesian (SSKK) yang berupa naskah Sunda abad ke-16 yang ditulis di atas bahan langka yaitu daun gebang (Corypha gebanga).
Keempat, Karya-Karya Hamzah Fansuri yang diajukan atas kolaborasi Indonesia dan Malaysia. Berisi tentang Hamzah Fansuri yang berkontribusi besar terhadap kebudayaan dan pemikiran intelektual termasuk revolusi spiritual Melayu pada abad ke-16.
Kelima, Kelahiran Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN): Arsip Pembentukan ASEAN, 1967–1976 atas kerjasama Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Thailand.
Sumber: antaranews.com
Opmerkingen