Momen Pergantian Tahun Baru: Tradisi, Resolusi dan Permasalahan yang Belum Teratasi
- Riffa Amalia
- Dec 23, 2024
- 2 min read

Tahun Baru, Masalah Lama
Pergantian tahun selalu menjadi momen istimewa yang dirayakan di berbagai penjuru dunia. Tahun baru adalah waktu untuk memulai lembaran baru, baik melalui perayaan maupun refleksi pribadi.
Namun, di balik segala kemeriahan, terdapat hal penting yang patut diperhatikan, mulai dari dampak lingkungan hingga perubahan perilaku konsumsi masyarakat.
Jejak Sampah Pasca Perayaan
Berbagai destinasi wisata dan ruang publik di seluruh sudut kota, selalu dipenuhi ribuan orang. Sayangnya, perayaan meriah ini justru menyisakan masalah klasik, tumpukan sampah yang berserakan.
Data dari Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta menunjukkan, pada 2020, sebanyak 125 ton sampah terkumpul pasca perayaan tahun baru. Angka ini menurun drastis selama dua tahun akibat pembatasan sosial pandemi COVID-19. Sampah kembali melonjak menjadi 130 ton pada 2024.
Diskon Akhir Tahun: Surga Belanja atau Perangkap Potongan Harga?
Tak sampai di situ, pergantian tahun identik dengan promo Year End Sale (YES) yang menawarkan potongan harga hingga puluhan persen. Pada periode ini, pembelian meningkat hingga dua kali lipat dibandingkan rata-rata harian. Hal ini dipicu oleh rasa takut kehilangan kesempatan mendapat diskon besar.
Pembelian Impulsif, Hasilkan Sampah Masif
Meski memberikan manfaat ekonomi signifikan bagi penjual, konsumen dihadapkan pada tantangan untuk tetap bijak dalam berbelanja.
Pembelian impulsif bukan hanya berdampak negatif pada keuangan pribadi. Lebih jauh, fenomena ini berakibat besar bagi lingkungan. Salah satunya sampah yang dihasilkan, terutama dari kemasan. Juga barang-barang yang berakhir dibuang karena sudah dibeli namun ternyata tak dibutuhkan.
Diperlukan Solusi Berkelanjutan
Hal ini menjadi tantangan besar dan diperlukan kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat. Pemerintah perlu memperkuat regulasi terkait sampah dan menyediakan fasilitas yang memadai, sementara masyarakat meningkatkan kesadaran kebersihan lingkungan.
Fresh-start Effect, Buang Masa Lalu dengan Resolusi Baru
Pergantian tahun juga kerap diwarnai dengan tradisi membuat resolusi sebagai momen refleksi dan harapan untuk memperbaiki diri.
Menurut Bonar Hutapea, dosen Psikologi Universitas Tarumanegara, fenomena ini dikenal sebagai fresh-start effect—dorongan psikologis untuk memulai sesuatu yang baru dan meninggalkan kegagalan masa lalu.
Mulai Perbaiki Diri dan Lingkungan Sekitar
Mengawali tahun baru dengan resolusi memperbaiki diri dan lingkungan sekitar tak perlu besar. Bisa dimulai dengan mengurangi pembelian yang tak diperlukan sehingga berdampak pada pengurangan sampah yang dihasilkan.
Untuk mewujudkannya, diperlukan kesadaran diri yang memungkinkan perencanaan prediktif dalam hidup. Perubahan tidak ada artinya tanpa perbaikan.
Referensi:
Antara News. (2024). DLH DKI: 130 ton sampah terkumpul selama malam perayaan Tahun Baru https://www.antaranews.com/berita/3895203/dlh-dki-130-ton-sampah-terkumpul-selama-malam-perayaan-tahun-baru
CXO Media. (2022). Resolusi tahun baru: Perubahan jangan jadi beban https://www.cxomedia.id/general-knowledge/20220113134321-55-173084/resolusi-tahun-baru-perubahan-jangan-jadi-beban
Kompas.com. (2023). Alasan psikologis sebaiknya menulis resolusi tahun baru https://www.kompas.com/tren/read/2023/12/30/114236265/alasan-psikologis-sebaiknya-menulis-resolusi-tahun-baru?page=all
Tempo.co. (2023). Mengapa Resolusi Tahun Baru Penting? Ini Kata Psikolog UGM https://www.tempo.co/politik/mengapa-resolusi-tahun-baru-penting-ini-kata-psikolog-ugm-103531
Universitas Gadjah Mada. (2023). Tujuh tips menyusun resolusi di Tahun Baru https://ugm.ac.id/id/berita/22198-tujuh-tips-menyusun-resolusi-di-tahun-baru/
Katadata Insight Center. (2022). Perilaku e-commerce 2022 https://katadata.co.id/perilaku-ecommerce-2022
NielsenIQ. (2024). Discover the power of consumer impulse buying https://nielseniq.com/global/en/insights/report/2024/discover-the-power-of-consumer-impulse-buying/
Kommentare