Meta dan Centang Biru
Fitur langganan terverifikasi Meta (Meta Verified) telah tersedia di Indonesia sejak 24 Juli 2023. Dalam hal ini, terhitung sejak 5 bulan perilisan perdana fitur Meta Verified di New Zealand dan Australia, Meta telah mendulang kesuksesan dengan meraup 10 triliun rupiah dalam satu hari penjualan.
Bagaimana tidak menarik banyak pembeli, hanya dengan Rp. 130.000, kini pengguna Instagram atau Facebook sudah bisa memperoleh centang biru pada akun mereka.
Lantas, kenapa fitur ini diperdagangkan?
Alasan Komersialisasi Centang Biru oleh Meta
Dilansir dari laman berita resmi Meta, fitur Meta Verified hadir karena alasan-alasan berikut:
Centang biru mengkonfirmasi keaslian akun dan autentikasi akun dengan KTP.
Perlindungan lebih terhadap plagiarisme.
Memastikan keaslian pemilik akun.
Meningkatkan visibilitas dan jangkauan.
Memberikan fitur eksklusif untuk mengekspresikan diri.
Selain itu, untuk memastikan keamanan data pengguna dan keaslian data pengguna, Meta telah menerapkan rangkaian pemeriksaan baik sebelum, selama, dan sesudah pendaftaran fitur verifikasi.
Jual Beli Centang Biru dan Potensi Penyebaran Hoaks di Indonesia?
Kendati membawa visi utama meningkatkan keamanan dan keaslian pengguna, langkah Meta kali ini memiliki beberapa kekurangan. CEO Identity Theft Resource Center, James E. Lee, menjelaskan bahwa langkah verifikasi berbayar oleh Meta tidak menyelesaikan risiko keamanan yang muncul dari pembagian data pribadi pengguna media sosial dan pemalsuan akun perusahaan-perusahaan serta tokoh-tokoh besar.
Menurutnya, kegagalan fitur verifikasi berbayar oleh Twitter yang dirilis beberapa bulan lalu menunjukkan tidak efektifnya fitur ini karena dimanfaatkan pengguna media sosial untuk mengikuti akun bisnis dan selebriti dengan menggunakan kredensial palsu. Terlebih, sebuah studi yang dilakukan oleh Universitas Temple di Amerika Serikat mengungkapkan bahwa ketika seorang pengguna media sosial telah memverifikasi akun mereka, pengguna tersebut berkemungkinan lebih tinggi untuk membagi konten hoaks.
Alhasil, muncul keresahan di antara pengguna media sosial dalam membedakan akun centang biru yang menggunakan fitur Meta Verified dengan akun centang biru yang telah terbukti kredibilitas informasi yang dibagikan.
Literasi Digital Rendah, Netizen Indonesia Rentan Terpapar Hoaks?
Mudahnya untuk memperoleh centang biru melalui langganan Meta Verified, menjadi sebuah tantangan tersendiri terhadap tanggung jawab dari si pemilik akun centang biru mengenai berbagai konten atau informasi yang dipublikasikan. Hal tersebut dikarenakan, di tengah kondisi minimnya literasi digital masyarakat Indonesia, sangat dikhawatirkan terjadinya berbagai penyebaran hoaks yang dilakukan oleh berbagai oknum yang tidak bertanggung jawab dengan menggunakan akun verified.
Dalam hal ini, disampaikan oleh Aviliani seorang ekonom senior INDEF, melaporkan bahwa tingkat literasi digital Indonesia paling rendah dibandingkan negara-negara ASEAN lainnya dan hanya berada di kisaran 62%. Hal ini cukup memprihatinkan karena Indonesia menempati urutan keempat dari negara pengguna media sosial terbanyak dan telah mengalami peningkatan pengguna sebesar 12,6% pada tahun 2021-2022.
Siap Hadapi Hoaks, Soroti Hal-Hal Berikut!
Oleh karena itu, penting untuk melakukan langkah mitigasi bagi setiap orang guna melawan dan mengantisipasi lonjakan distribusi hoaks. Hal tersebut dapat dilakukan melalui beberapa poin di bawah ini, yaitu:
Sadar bahwa akun bercentang biru bukan lagi tolok ukur kredibilitas informasi.
Periksa sumber dari konten yang dibaca atau ditonton.
Periksa apakah penyebar informasi benar-benar seorang ahli dan rekam jejak konten media sosial mereka.
Validasi informasi yang disebarkan dengan melihat tanggapan pengguna dan sumber informasi lainnya.
Referensi:
Anam, K. (2023). Paling Rendah di ASEAN, Tingkat Literasi Digital RI Cuma 62%. Retrieved from https://www.cnbcindonesia.com/tech/20230214171553-37-413790/paling-rendah-di-asean-tingkat-literasi-digital-ri-cuma-62
Meta. (2023). Testing Meta Verified to Help Creators Establish Their Presence. Retrieved from https://about.fb.com/news/2023/02/testing-meta-verified-to-help-creators/
Singh, M. (2023). Meta begins selling blue badge on Instagram and Facebook as Zuckerberg borrows Musk playbook. Retrieved from https://techcrunch.com/2023/02/19/meta-verified-instagram-facebook/
Munk, C. W. (2023). The big security risks behind Meta, Twitter verified identity subscriptions. Retrieved from https://www.cnbc.com/2023/02/23/biggest-benefits-risks-in-meta-twitter-verification-subscriptions.html
Orbanek, S. (2021). Study shows verified users are among biggest culprits when it comes tos haring fake news. Retrieved from https://news.temple.edu/news/2021-11-09/study-shows-verified-users-are-among-biggest-culprits-when-it-comes-sharing-fake
Jakarta Post. (2022). Plan Indonesia highlights social media platforms as spaces to promote gender equality. Retrieved from https://www.thejakartapost.com/front-row/2022/12/14/plan-indonesia-highlights-social-media-platforms-as-spaces-to-promote-gender-equality.html
Comments