Dampak Pasca-Pemilu : Segmentasi menuju Perpecahan?
Pasca-pemilu 2024, tidak bisa dipungkiri bahwa telah terjadi polarisasi di antara golongan masyarakat. Adanya perbedaan pendapat dan preferensi pilihan calon presiden saat masa pemilu membuat timbulnya segmentasi antar pemilih, terlebih lagi adanya kontroversi yang memanas menimbulkan adanya perang judicial di Perselisihan Hasil Pemilihan Umum Pemilu Presiden 2024 (PHPU Pilpres 2024). Namun, adanya multi-polarisasi antar masyarakat ini harus bisa dihindari pasca-pemilu karena berpotensi untuk menimbulkan perpecahan yang berkelanjutan dan berdampak pada kesatuan masyarakat sebagai rakyat bernegara.
Apa saja faktor yang dapat memecah persatuan?
Terdapat beberapa faktor krusial yang dapat memecah belah golongan sosio-politik masyarakat. Menurut Sutisna (2023) dalam analisis pemicu konflik pemilu 2024, faktor-faktor tersebut adalah
Politik identitas Politik identitas merujuk kepada segmentasi primordial yang dijadikan senjata oleh calon presiden.
Polarisasi politik Polarisasi politik merujuk kepada keterbelahan masyarakat dalam preferensi pemilih
Infodemi elektoral Infodemi elektoral berarti penyebaran fake news dan hoax dalam upaya dark campaign.
Perilaku buzzer. Perilaku buzzer adalah penyalahgunaan media sosial secara masif untuk menggiring opini.
Faktor-faktor ini jelas terjadi saat dinamika pilpres yang lalu, yang mempengaruhi pemilih kearah negatif dan memicu perpecahan dalam masyarakat bernegara.
Memegang Teguh Nilai Pancasila
Sebagai masyarakat Indonesia, menjaga persatuan pasca-pemilu adalah tugas bersama untuk menghindari dampak buruk dari faktor-faktor tersebut. Menurut Prof. Ermaya Suradinata, salah satu caranya adalah memperkuat nilai-nilai pancasila sebagai ideologi bangsa.
Pancasila bekerja sebagai pedoman moral dan upaya melawan polarisasi politik dalam masyarakat. Dengan pedoman ini, masyarakat harus menjaga nilai-nilai keadilan, menghargai pendapat, dan juga bersikap kritis konstruktif kepada pemerintahan dengan selalu berpegang pada integritas dan moral bernegara.
Persatuan Untuk Kesatuan!
Dalam acara penetapan presiden terpilih yang diselenggarakan KPU pada Rabu, 24 April 2024, presiden terpilih, Prabowo Subianto, menyampaikan beberapa pesan penting untuk masyarakat Indonesia. Prabowo menegaskan bahwa seluruh pihak negara, dari pejabat sampai masyarakat, harus bersatu untuk membawa kebaikan dan bersama mengatasi masalah-masalah bangsa, karena itu adalah tuntutan dan amanah dari rakyat.
Dengan berakhirnya masa pemilihan, daripada berfokus pada perbedaan pilihan dan menjatuhkan pasangan yang ditetapkan, sebagai masyarakat seharusnya lebih fokus untuk menjalankan tugas kita sebagai pemegang kedaulatan tertinggi dalam negara untuk terus membangun kritik konstruktif dengan memegang nilai-nilai pancasila untuk upaya lancarnya pembangunan negara.
Referensi:
Analisis Faktor-Faktor Non-Elektoral Potensi Pemicu Konflik Pemilu Tahun 2024 | Agus Sutisna (2024, Nov 20). Retrieved April 26, 2024 from Jurnal Tata Kelola Pemilu Indonesia https://doi.org/10.46874/tkp.v5i1.964
Menegakan Pancasila Pasca-Pemilu 2024 | Prof. Dr. Ermaya Suradinata (2024, Maret 25). Retrieved April 26, 2024 from https://rm.id/baca-berita/kolom/214807/menegakkan-pancasila-pascapemilu-2024
5 poin Pidato Prabowo Subianto Usai Resmi Jadi Presiden Terpilih (2024, April 20). DetikNews. Retrieved April 26, 2024 from https://rm.id/baca-berita/kolom/214807/menegakkan-pancasila-pascapemilu-2024
Commenti