top of page
Syah Reza Aulia

Sudah Menjadi Mantan, Jakarta 1 Masih Diperebutkan



Bukan Lagi Ibukota, Jakarta 1 Masih Jadi Primadona


Tak mengherankan jika Pilkada Jakarta selalu menjadi sorotan publik. Bagaimana tidak? Kursi Jakarta 1 acap kali dijadikan batu loncatan untuk memperoleh simpati hingga popularitas guna menjadi bekal menduduki Indonesia 1.


Pemilihan gubernur dan wakil gubernur provinsi Daerah Khusus Jakarta akan digelar bersamaan dengan 36 provinsi lainnya, tepatnya pada 27 november 2024. Meski bukan lagi Ibukota negara, pilkada Daerah Khusus Jakarta (DKJ) masih menjadi magnet kuat bagi berbagai pelaku politik di Indonesia, mulai dari partai politik, ormas lokal, hingga perhatian masyarakat seluruh Indonesia.


Pilkada Jakarta dinilai menjadi ajang pencarian Calon Presiden-Calon Wakil Presiden pemilu berikutnya. Hal ini dikarenakan otonomi khusus yang diterapkan di Jakarta yang memberikan wewenang penuh kepada gubernur dalam memimpin provinsi Jakarta. Terlebih pada tiga edisi Pilpres silam yakni 2014, 2019 dan 2024 Calon Presiden-Calon Wakil Presiden berasal dari Pilkada Jakarta, sebut saja Joko Widodo (Gubernur Jakarta 2012-2014), Sandiaga Uno (Wakil Gubernur Jakarta 2017-2019) dan Anies Baswedan (Gubernur Jakarta 2017-2022).


Nama-Nama Besar Siap Jadi Sorotan di Jakarta


Mendekati bulan-bulan akhir menuju pilkada 2024, nama-nama besar mulai mencuat dan beberapa partai politik memunculkan jagoannya untuk berlaga di Pilkada DKJ 2024. PKB dan PKS telah mendeklarasikan Anies Rasyid Baswedan sebagai calon gubernur DKJ 2024-2029. Koalisi ini sudah cukup untuk memenuhi persyaratan 20% kursi DPRD DKJ. Terbaru, PKS resmi mengusung Anies Baswedan dan Sohibul Iman sebagai bakal calon gubernur dan wakil gubernur.


Di kubu lainnya, Partai Gerindra dan PAN telah memberikan rekomendasi kepada Ridwan Kamil menjadi calon gubernur DKJ. Ridwan Kamil dinilai sebagai calon yang mampu menjadi “antitesa” Anies Baswedan bagi masyarakat Jakarta dan memiliki elektabilitas yang paling mendekati dengan gubernur incumbent tersebut. Namun partai Golkar nampaknya masih menimbang-nimbang dan belum merelakan Ridwan Kamil yang harus meninggalkan Jawa Barat untuk berlaga di Pilkada DKJ, terlebih Kang Emil menjadi “jagoan” utama di Jabar.


Muncul pula nama-nama besar lainnya seperti Ida Fauziyah (Menteri Tenaga Kerja RI), Andika Perkasa (Mantan Panglima TNI), dan Jansen Sitindaon (Wasekjen DPP Partai Demokrat).


Terciptanya 3 Poros di Pilkada Jakarta, Mungkinkah?


Dengan nama-nama yang direkomendasikan partai politik serta munculnya berbagai nama lainnya tersebut. Hal ini tentu memungkinkan untuk terciptanya 3 poros kembali sama seperti Pilpres 2024. Masih ada beberapa partai politik yang enggan mengeluarkan nama untuk Pilkada DKJ 2024. Seperti PDI Perjuangan, Nasdem, Demokrat, PSI, Perindo dan PPP.


Tiga poros tersebut adalah Poros Koalisi Perubahan, Koalisi Indonesia Maju dan Poros yang akan dipimpin oleh PDI Perjuangan. Bisa Jadi!?


Dinamika politik yang masih akan berlanjut, menarik untuk dinantikan siapa yang nantinya akan berlaga di Pilkada Daerah Khusus Jakarta.


 

Referensi:




2 views0 comments

Comments


Submit Tulisanmu

Kirimkan tulisan Anda dan jadilah bagian dari komunitas kami yang berkontribusi dalam berbagai topik menarik yang kami sajikan kepada pembaca setia kami.

bottom of page