top of page
Brigitta

Bagaimana Seharusnya Respon Generasi Muda Terhadap Politik Pemerintahan di Indonesia?



Generasi Muda Tidak Tertarik pada Politik


Bagi generasi muda, terdapat sebuah persepsi bahwa kehidupan politik bukanlah dunia mereka.Hal ini dicerminkan hasil survei yang dilakukan oleh Center for Strategic and International Studies (CSIS) pada Agustus 2022 terhadap 1.200 responden yang berusia 17-39 tahun yang menjelaskan bahwa hanya 14,6% anak muda yang memiliki keinginan untuk mencalonkan diri sebagai anggota DPR maupun DPRD.


Rendahnya Partisipasi Generasi Muda di Ranah Politik


Hasil riset tersebut terbukti secara nyata melalui 3 periode pergantian anggota DPR (2009-2024) yang menunjukkan bahwa jumlah usia anggota DPR di bawah 30 tahun hanya berada pada kisaran 4%. Hal ini terjadi karena dunia politik kerap kali identik dengan sesuatu yang serba formal, birokratis, ataupun hanya sekedar alat untuk memperoleh kekuasaan saja.


Alhasil, banyak generasi muda yang memilih untuk bersikap apatis terhadap politik sebagai bentuk rasa kekecewaan mereka atas apa yang terjadi dalam politik yang hanya menjadi ladang perebutan kekuasaan dibandingkan untuk mengelola kebijakan dan mengabdikan diri kepada rakyat.


Generasi Muda, Saatnya Berperan Aktif di Ranah Politik


Potensi yang dimiliki oleh generasi muda sesungguhnya sangatlah besar untuk memimpin Indonesia menjadi lebih baik lagi.


Lebih lanjut, disampaikan oleh Oblinger (2005) bahwa terdapat beberapa keunggulan yang menempatkan generasi muda sebagai pemimpin potensial di masa mendatang:


  1. Selalu terhubung, artinya terhubung dengan dunia luar melalui internet.

  2. Segera, artinya selalu menginginkan kecepatan dalam mendapatkan respons dan memperoleh informasi, serta telah terbiasa melakukan multitasking.

  3. Experiential, artinya lebih suka belajar dengan melakukan daripada diberitahu apa yang harus dilakukan.

  4. Sosial, artinya tertarik dengan interaksi sosial, terbuka terhadap keanekaragaman, perbedaan, dan nyaman berinteraksi dengan orang asing.

  5. Tim, artinya lebih menyukai belajar dan bekerja dalam tim.

  6. Struktur, artinya berorientasi pada prestasi, parameter, aturan, prioritas, dan prosedur.


Keunggulan tersebut yang menunjukkan bahwa generasi muda sesungguhnya mampu untuk menjadi seorang pemimpin bangsa dengan beragam karakter yang mereka miliki.


Pendidikan Politik sebagai Solusi untuk Menciptakan Generasi Muda yang Peduli Akan Politik Pemerintahan Bangsa


Dalam hal ini, pendidikan politik dapat menjadi jawaban untuk menarik minat generasi muda di Indonesia dengan memberikan kesadaran kepada generasi muda yang sudah berhak memilih mengenai kesempatan mereka untuk berpartisipasi aktif dalam politik pemerintahan bangsa.


Melalui pendidikan politik, generasi muda diajarkan cara untuk mengumpulkan informasi politik dari media massa, diperkenalkan mengenai struktur politik, lembaga-lembaga politik, dan pemerintahan. Dengan begitu, generasi muda menjadi lebih melek politik agar dapat bersinergi dalam usaha pembangunan.


Tidak hanya itu, generasi muda juga dapat semakin sadar akan hak dan kewajiban politik mereka, hukum-hukum terkait proses politik, serta menumbuhkan sikap kritis, aktif, dan konstruktif dalam berbagai proses politik.


Lalu, Apa yang Dapat Dilakukan oleh Generasi Muda untuk Berpartisipasi dalam Ranah Politik?


Langkah awal yang dapat dilakukan oleh generasi muda untuk mulai menumbuhkan rasa kepeduliannya terhadap perpolitikan dapat dimulai melalui beberapa hal sebagai berikut:


Tidak Golput

Memanfaatkan hak pilih dengan sebaik-baiknya dan menyuarakan aspirasi serta pandangan kita mengenai langkah untuk menjadikan Indonesia lebih baik.


Mengkritisi dan Menganalisis Para Calon Pemimpin di Ranah Eksekutif maupun Legislatif

Melakukan penelusuran terhadap nilai-nilai dan rekam jejak yang dimiliki oleh para calon pemimpin yang ada. Dengan begitu, pilihan yang kita berikan dapat berlandaskan kepada pertimbangan dan keputusan yang rasional dan hasil dari buah pikir yang mendalam. Tujuannya adalah agar kita tidak termakan begitu saja dengan janji-janji manis yang diberikan oleh berbagai calon yang ada.


Mengedukasi Orang Disekitar

Media sosial yang dimiliki dan relasi di kehidupan sehari-hari tentunya dapat dimanfaatkan untuk menjadi sarana edukasi bagi masyarakat agar terhindar dari hoax politik, disinformasi, misinformasi, dan aktif terlibat dalam melaporkan konten yang dapat menimbulkan perpecahan di masyarakat.


Yuk, menjadi generasi muda yang peduli dan peka terhadap politik pemerintahan bangsa sendiri! Karena pengawasan yang paling penting adalah pengawasan yang dilakukan oleh kita semua terhadap berbagai aktivitas politik pemerintahan yang terjadi saat ini dan di masa depan!


 

Referensi:






1 view0 comments

Comments


Submit Tulisanmu

Kirimkan tulisan Anda dan jadilah bagian dari komunitas kami yang berkontribusi dalam berbagai topik menarik yang kami sajikan kepada pembaca setia kami.

bottom of page