top of page
Anisa Ramadhania

Istana Berkebaya sebagai Upaya Mendorong Pelestarian dan Penggunaan Kebaya di Indonesia



Beberapa hari yang lalu, Istana Merdeka menggelar pagelaran Istana Berkebaya untuk menyambut HUT RI yang ke-78 dan diikuti oleh 401 peserta dari berbagai kalangan, termasuk ASN Pemprov DKI Jakarta, istri menteri Kabinet Indonesia Maju, selebriti perempuan, maupun duta besar perempuan dari negara-negara sahabat. Dalam hal ini, acara tersebut turut menampilkan kebaya encim khas Betawi dan catwalk 200 meter di area luar Istana Merdeka.


Menelusuri Asal Muasal Kebaya


Dalam hal ini, kebaya berasal dari Timur Tengah dan berakar dari kata Qaba yang berarti “jaket kehormatan” dalam bahasa Persia. Di Indonesia tersendiri, menurut Linda Welters dan Abby Lilethun, seorang profesor sejarah fashion dari Amerika Serikat, pada abad ke-16 sekitar tahun 1512 kebaya identik dikenakan oleh para perempuan bangsawan Jawa dan kelas atas dengan model bagian depan terbuka.


Sejak pertama kali memasuki Indonesia pada abad ke-16, beragam model kebaya telah muncul di Indonesia mulai dari Kebaya Encim khas Betawi, Kebaya Jawa, Kebaya Bali, dan Kebaya Sunda. Namun, walaupun kebaya memiliki sejarah panjang di masyarakat Indonesia, apakah busana tersebut masih digemari oleh Kaum Milenial dan Gen Z hari ini?


Potensi Kebaya untuk Dimanfaatkan Menjadi Gaya Fashion bagi Kaum Milenial dan Gen Z


Di masyarakat saat ini, kebaya kerap diasosiasikan sebagai pakaian resmi yang identik dengan acara formal, seperti upacara wisuda dan pernikahan. Padahal, kebaya sebagai sebuah fashion juga dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan dari segi perkembangannya cukup dinamis serta selalu memiliki tren dan inovasi-inovasi yang unik.


Oleh karena itu, semestinya kebaya juga dapat menjadi sebuah fashion yang digunakan dan dilestarikan oleh para Kaum Milenial dan juga Gen Z di berbagai aktivitas sehari-hari. Bahkan, menariknya saat ini kebaya kerap dipadukan dengan busana lainnya, seperti kombinasi kebaya kutu baru dengan celana jeans atau kulot.


Kaum Milenial, Gen Z, dan Trend Berkebaya di Indonesia


Di kalangan Kaum Milenial dan Gen Z sendiri, telah muncul seorang influencer sekaligus mahasiswi FIB UI bernama Rania Yamin yang bersemangat tinggi dalam melestarikan budaya berkebaya.


Tidak hanya mengenalkan kebaya sebagai busana sehari-hari dan mengubah pandangan mengenai kebaya sebagai busana yang hanya dikenakan untuk acara formal, Rania juga sering merekomendasikan tempat-tempat membeli kebaya dan inspirasi untuk memadukan kebaya dengan pakaian modern.


Kebaya Sebagai Fashion Sehari-hari


Selain itu, sebuah organisasi yang bernama Perempuan Berkebaya Indonesia (PBI) juga aktif mengajak para generasi muda untuk menggunakan kebaya dalam kehidupan sehari-hari, seperti saat sedang hangout dengan teman.


Dengan adanya inovasi model kebaya yang senantiasa mengikuti tren fashion terkini dan munculnya berbagai organisasi serta figur-figur yang semakin aktif menggunakan kebaya untuk kegiatan sehari-hari, tentunya bukan tidak mungkin penggunaan kebaya sehari-hari akan semakin sering ditemukan dan menjadi trend baru di bidang fashion yang ada di Indonesia.


So, mari bersama-sama kita kembali lestarikan budaya berkebaya di Indonesia dengan mulai menggunakan kebaya di berbagai aktivitas, seperti hangout dan lainnya, Teman Pengamat!

 

Referensi:





1 view0 comments

Comments


Submit Tulisanmu

Kirimkan tulisan Anda dan jadilah bagian dari komunitas kami yang berkontribusi dalam berbagai topik menarik yang kami sajikan kepada pembaca setia kami.

bottom of page