top of page
Brigitta

Kupas Tuntas Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Resmi Sidang UNESCO



Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Sidang Resmi UNESCO


Pada 20 November 2023, Bahasa Indonesia telah ditetapkan sebagai bahasa resmi Konferensi Umum UNESCO pada sesi pleno Konferensi Umum ke-42 UNESCO. Dengan begitu, Bahasa Indonesia dapat digunakan pada sidang UNESCO dan dokumen-dokumen UNESCO akan turut diterjemahkan ke Bahasa Indonesia. 


Namun, bagaimana Bahasa Indonesia akhirnya bisa menjadi salah satu bahasa resmi UNESCO dan apa saja dampak potensialnya?


Kronologi Penetapan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Resmi Sidang


Januari 2023

Diskusi antara Dubes RI untuk Prancis dan Wakil Delegasi Tetap (Wadetap) RI untuk UNESCO yang merekognisi potensi bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi Sidang Umum UNESCO.


7 Februari 2023

Diadakan pertemuan antara Wadetap RI untuk UNESCO, Kementerian Luar Negeri (Kemlu), dan Kemendikbudristek untuk membicarakan peluang dan strategi pengusulan bahasa resmi Sidang Umum UNESCO. 


Maret 2023

Perwakilan RI di Paris menyampaikan proposal nominasi bahasa Indonesia kepada Sekretariat UNESCO untuk dapat masuk dalam agenda sidang Dewan Eksekutif UNESCO dan Sidang Umum ke-42 UNESCO. 


8 November 2023

Legal Committee UNESCO menyetujui ajuan Pemerintah Indonesia untuk menjadikan Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi sidang umum UNESCO. 


20 November 2023

Sidang pleno UNESCO memutuskan untuk menjadikan Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi sidang umum UNESCO.


Bagaimana Bahasa Indonesia Dapat Menjadi Bahasa Resmi Sidang?


UNESCO memiliki beberapa pertimbangan dalam menjadikan Indonesia sebagai bahasa resmi sidang, yaitu: 


  • Untuk mendorong multilingualisme yang dapat memfasilitasi toleransi dan kerjasama antar bangsa. 

  • Peran penting Bahasa Indonesia dalam membina persatuan nasional dan memfasilitasi komunikasi antar etnis di Indonesia. 

  • Bahasa Indonesia telah menunjukkan keberhasilan dalam perannya sebagai bahasa pengantar di negara yang memiliki beragam bahasa tradisional. 


Bahasa Indonesia telah masuk dalam kurikulum pembelajaran di 52 negara dan memiliki lebih dari 275 juta penutur.


Dampak Menjadikan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Resmi UNESCO


Beberapa dampak positif yang dihasilkan penetapan Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi UNESCO, adalah: 


  • Meningkatkan potensi Bahasa Indonesia sebagai bahasa internasional. 

  • Menguatkan martabat Bahasa Indonesia di kancah global dan nasional.  

  • Dapat memperkuat konektivitas antara Indonesia dan bangsa lain serta komitmen Indonesia terhadap pengembangan budaya di tingkat internasional.  

  • Dapat mendorong inklusivitas dan apresiasi terhadap bahasa dan sastra Indonesia. 


Dengan banyaknya dampak positif yang dihasilkan keputusan UNESCO, harapannya ke depannya Bahasa Indonesia akan lebih dikenal di kancah global Teman Pengamat!


 

Referensi:




1 view0 comments

Comments


Submit Tulisanmu

Kirimkan tulisan Anda dan jadilah bagian dari komunitas kami yang berkontribusi dalam berbagai topik menarik yang kami sajikan kepada pembaca setia kami.

bottom of page