top of page
Mia Gisella Kartika

Piala Dunia U-17: Sepak Bola dan Politisasi di Indonesia, Mau Sampai Kapan?



23 Juni 2023 lalu, FIFA resmi menunjuk Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-17 2023 setelah Indonesia berhasil menyelenggarakan pertandingan persahabatan melawan Argentina dan Palestina.


Komitmen PSSI untuk merenovasi 22 stadion tahun ini dan membangun tim nasional turut menguatkan kepercayaan FIFA pada kemampuan Indonesia untuk menyelenggarakan perhelatan Piala Dunia U-17.


Adapun perhelatan ini dipandang dapat menjadi ladang prestasi dan mengharumkan nama bangsa Indonesia. Namun, apakah Indonesia sebenarnya sudah siap untuk mengemban tanggung jawab besar tersebut?


Keuntungan bagi Indonesia Ketika Menjadi Tuan Rumah Piala Dunia U-17


Di satu sisi, perhelatan Piala Dunia U-17 diperkirakan akan membawa perputaran uang sebesar Rp. 1,02 triliun yang akan menguntungkan sektor akomodasi, konsumsi, dan transportasi.


Di sisi lain, menjadi tuan rumah Piala Dunia U-17 memberikan timnas Indonesia kesempatan untuk berlaga di kancah internasional dan mengembangkan potensi mereka.

Kendati demikian, masih banyak PR yang harus dikerjaan oleh Indonesia untuk memuluskan perhelatan tersebut dan menjamu tamunya pada akhir tahun ini.


Bagaimana Kesiapan Stadion yang Akan Digunakan untuk Menggelar Piala Dunia U-17?


Indonesia memiliki “rumah” mewah, yaitu Jakarta International Stadium (JIS) yang direncanakan menjadi salah satu stadion utama untuk menggelar Piala Dunia U-17. Akan tetapi, kabar terbaru stadion tersebut dianggap masih belum memenuhi standar.


Bahkan, Indonesia harus membenahi rumput Jakarta International Stadium karena dianggap tidak sesuai dengan standar FIFA sebagai induk sepak bola dunia. Alhasil, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyampaikan bahwa rumput dari Jakarta International Stadium akan diganti semua dan kemungkinan akan memakan anggaran sekitar Rp. 6 miliar.


Tak hanya rumput, terdapat beberapa renovasi yang dibutuhkan untuk mengatasi akses masuk Jakarta International Stadium yang bermasalah.


Saat ini, minimnya akses masuk yang fungsional menimbulkan risiko keselamatan ketika Jakarta International Stadium dihadiri banyak penonton. Akses terhadap transportasi publik dan kapasitas area parkir juga masih belum memadai.


Oleh karena itu, pemerintah berencana akan menambahkan akses ke Jakarta International Stadium dengan membangun jembatan penyeberangan orang dan stasiun kereta sementara serta melebarkan pintu tiket untuk mengakomodasi akses bagi bus tim dan official pertandingan.


Berangkat dari banyaknya pekerjaan rumah yang harus diselesaikan hanya untuk satu stadion tersebut, ternyata turut mendatangkan diskursus politik yang cukup panas.


Dari Stadion Menjadi Masalah Politik


Juru Bicara Capres Anies Baswedan, Surya Tjandra, berpendapat bahwa rencana perbaikan Jakarta International Stadium merupakan politisasi capres Anies Baswedan saja, Ia menganggap bahwa yang seharusnya memberikan predikat layak atau tidaknya adalah FIFA itu sendiri.


Hal tersebut kemudian direspon oleh Ketua Umum PSSI, yaitu Erick Thohir dengan menegaskan bahwa renovasi Jakarta International Stadium merupakan bagian dari rencana untuk merenovasi 22 stadion sepak bola di Indonesia dan menyelaraskan stadion sepak bola di Indonesia dengan standar FIFA.


Dihubungkannya upaya meningkatkan kualitas dari sepakbola di Indonesia dengan politik dan pemilu tentu akan membawa kerumitan serta polemik yang terus berulang. Harapannya, tentu sepak bola di Indonesia tidak lagi dijadikan ajang untuk pertarungan kepentingan politik semata.


Sudah cukup rasanya mengorbankan potensi anak emas bangsa ini demi kepentingan dari segelintir orang yang mencari kekuasaan. Hal yang paling penting adalah patut kita nantikan bagaimana kesiapan dari fasilitas yang Indonesia tawarkan dan kiprah Timnas Indonesia pada ajang Piala Dunia U-17 nanti.


 

Referensi:













1 view0 comments

Comments


Submit Tulisanmu

Kirimkan tulisan Anda dan jadilah bagian dari komunitas kami yang berkontribusi dalam berbagai topik menarik yang kami sajikan kepada pembaca setia kami.

bottom of page